Bismillah..
Kawan, kali
ini saya mau berbagi sebuah perenungan yg datang dari qalbu. Perenungan bahwa
betapa Maha Besarnya Allah atas segala rencana-Nya.
Singkatnya,
ditahun 2014 ini aku duduk dipenghujung masa mudaku sebagai ‘bocah’ SMP, kalau
kalian tanya bagaimana perasaanku? Wah udah macam gado-gado “?!@#$%^”. Titik
puncaknya adalah ketika aku dan teman-temanku yg lain mau-tak-mau harus
berhadapan dengan sebuah pertempuran besar nan hebat—pertempuran 4hari yang
mempertaruhkan +-1000hari masa ‘alay’ kami— jujur saja, kami sudah terbiasa dengan
apa itu namanya ujianà ujian
kenaikan kelas, ujian tengah semester, ulangan harian, bahkan remedial—salah
satu nightmare juga nih wkwk—namun entah mengapa Allah menebarkan bumbu-bumbu
‘spesial-Nya’ di ujian yg satu ini, hingga semerbak aroma nya yang menyesakkan
itu membuat kita seakan tak sanggup lagi bernafas —mulai lebay nih—
Sebelum
pertempuran itu berlangsung, kami mengalami ‘penggodokkan’ mental dan bekal
materi secara habis-habisan, yaaa tapi banyak saja yang merasa tenang dan
santai. Jujur, aku pribadi berasa nervous setengah mati, tapi insya Allah masih
dalam batas wajar nya hihi. Ibunda dan Ayahanda guru seperti tak pernah lelah
berhenti menasehati dan membimbing kami untuk teruuuus belajar, belajar dan
belajar. Hingga kami terkadang kesal karena apa-apa-salah, eeeiiit, stop, ini
bukan ajang untuk membahas ke-ne-ga-tif-an-nya loh.. Hingga akhirnya nuansa Ujian
Nasional mulai berasa, kami mulai panas-dingin, kewalahan menghadapi kenyataan,
sudah tidak tahu lagi bagaimana caranya supaya waktu semakin melambat, kini
jimat kami hanya seuntai doa-restu Ibunda dan Ayahanda dirumah, serta segenggam
bekal dari Ibunda dan Ayahanda guru. Dengan diawali bismillah kami bertempur
seeeemaximal mungkin, berusaha memberikan yg terbaik untuk semua yg kami cintai
dan yg mencintai kami..
Belum selesai
sampe disitu, menunggu hasil nya itu lebih menyesakkan dibandingkan saat kami bertempur..
Menunggu itu memang suatu pekerjaan yg membosankan, apalagi kalau menunggu
sesuatu yg salah satu kunci hidup kita selanjutnya ada disana.. Hanyalah
untaian doa dan rintik tangis yg menemani proses membosankan tersebut, berharap
akan ada angin sejuk berhembus ditengah hati yg sesak ini.
Mimpiku yang
selanjutnya adalah, aku ingin melanjutkan perjalanan hidupku disebuah sekolah
yang diimpikan banyak orang di Indonesia, namanya MAN Insan Cendekia. Aku tau
MAN IC dari sahabatku, teman seperjuanganku, sekaligus rival terberatku yg
tersayang.. Aku dan ke-7 temanku yang lain berlomba untuk mendapatkan sebuah
tiket kesana. Hingga akhirnya Allah berkehendak bahwa hanya aku dan Sarah yg
Allah beri kesempatan menuju test tulis.. Kalau kalian tanya bagaimana perasaanku?
I’ll answer “I have no words”, bayangkan, haruskah aku berbahagia, ketika
sahabat2ku, teman2ku, saudara2ku bersedih, kecewa, ataupun memendam tangis. NO.
Aku justru ingin kita berdelapan sama-sama diberi Allah kesempatan masuk kesana
To-ge-ther. Tapi apalah mau dikata. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.. dan
Allah Maha Tahu apa yang terbaik..
Diakhir
perjalananku mencoba menggapai tiket bertuliskan Man Insan Cendekia itu, Allah
berkehendak bahwa yang terbaik untukku bukanlah menjadi santri IC.. Jujur,
kenyataan itu pahittt... Sedih, kecewa, frustasi, oh tentu.. Tak usah aku beri
tau pun kalian pasti sudah menebaknya, bukan? Ya, benar.. Tapi mau-tak-mau aku
harus menelan pil pahit tersebut.. Aku harus bisa melanjutkan hidup. Sedih itu
manusiawi, tapi aku harus bisa sadar dan bangkit.. Hingga akhirnya, Allah
menggantikan luka ini dengan obat penyembuh luka yang tak ternilai harganya.
Subhannallah Walhamdulillah Walaailaahaillallah Wallahuakbar Walaakhaula
wallaquwwata illa billahil’aliyyil adzim..
Disaat aku
menulis pengalamanku ini, Alhamdulillah aku sudah diberikan sebuah rahmat dari
Allah. Allah telah menempatkan aku disebuah sekolah yang tak pernah sekalipun
aku bermimpi akan melanjutkan kisah hidupku disini, SMAN 6 Cirebon. Dan
Subhannallah tak tanggung-tanggung, Allah berikan aku bonus plusplus sehingga
aku hanya akan menjalani hari-hariku 2tahun saja disini. Allahu Akbar.
Teman,
percayalah, Allah pasti berikan yang terbaik untuk setiap hamba-Nya.
Laa takhaf wa laa tahzan, Innallaha
Ma’ana. | Jangan takut dan jangan sedih, Allah bersama kita.
Mulailah
bermimpi, kawan. Namun ketika mimpi yg kita rencanakan itu belum Allah restui,
jangan putus asa dan berhenti bermimpi.. Karena Allah pasti akan menggantikannya
dengan yg lebih baik.
Ada satu quotes
dari sahabat, teman seperjuangan sekaligus rival terberatku, Umrotun Nida, she
said : “No matter how good our plan is, Allah always gives the best one”
Terimakasih sudah membaca yaaJ semoga bermanfaat... Mohon maaf kalo ada kata-kata yg menyinggung hati.
Notes ini
semata-mata hanya untuk berbagi pengalaman.
—Teruntuk
teman2 Yance, dan teman2 seangkatan SMPN 1 Arjawinangun 2013/2014. Semangaaaat selalu
yaaaaa.. Kita jemput masa depan kita yang Insya Allah lebih baik dari masa lalu
kita. Bismillah. Terimakasih untuk segalanya, maafin sipa yg banyak salah ini yaaaa
J —
With love, SipaJ
0 komentar:
Posting Komentar