Kamis, 10 Juli 2014

My Midnight Words-

Bismillah..
Kawan, kali ini saya mau berbagi sebuah perenungan yg datang dari qalbu. Perenungan bahwa betapa Maha Besarnya Allah atas segala rencana-Nya.
Singkatnya, ditahun 2014 ini aku duduk dipenghujung masa mudaku sebagai ‘bocah’ SMP, kalau kalian tanya bagaimana perasaanku? Wah udah macam gado-gado “?!@#$%^”. Titik puncaknya adalah ketika aku dan teman-temanku yg lain mau-tak-mau harus berhadapan dengan sebuah pertempuran besar nan hebat—pertempuran 4hari yang mempertaruhkan +-1000hari masa ‘alay’ kami— jujur saja, kami sudah terbiasa dengan apa itu namanya ujianà ujian kenaikan kelas, ujian tengah semester, ulangan harian, bahkan remedial­—salah satu nightmare juga nih wkwk—namun entah mengapa Allah menebarkan bumbu-bumbu ‘spesial-Nya’ di ujian yg satu ini, hingga semerbak aroma nya yang menyesakkan itu membuat kita seakan tak sanggup lagi bernafas —mulai lebay nih—
Sebelum pertempuran itu berlangsung, kami mengalami ‘penggodokkan’ mental dan bekal materi secara habis-habisan, yaaa tapi banyak saja yang merasa tenang dan santai. Jujur, aku pribadi berasa nervous setengah mati, tapi insya Allah masih dalam batas wajar nya hihi. Ibunda dan Ayahanda guru seperti tak pernah lelah berhenti menasehati dan membimbing kami untuk teruuuus belajar, belajar dan belajar. Hingga kami terkadang kesal karena apa-apa-salah, eeeiiit, stop, ini bukan ajang untuk membahas ke-ne-ga-tif-an-nya loh.. Hingga akhirnya nuansa Ujian Nasional mulai berasa, kami mulai panas-dingin, kewalahan menghadapi kenyataan, sudah tidak tahu lagi bagaimana caranya supaya waktu semakin melambat, kini jimat kami hanya seuntai doa-restu Ibunda dan Ayahanda dirumah, serta segenggam bekal dari Ibunda dan Ayahanda guru. Dengan diawali bismillah kami bertempur seeeemaximal mungkin, berusaha memberikan yg terbaik untuk semua yg kami cintai dan yg mencintai kami..
Belum selesai sampe disitu, menunggu hasil nya itu lebih menyesakkan dibandingkan saat kami bertempur.. Menunggu itu memang suatu pekerjaan yg membosankan, apalagi kalau menunggu sesuatu yg salah satu kunci hidup kita selanjutnya ada disana.. Hanyalah untaian doa dan rintik tangis yg menemani proses membosankan tersebut, berharap akan ada angin sejuk berhembus ditengah hati yg sesak ini.
Mimpiku yang selanjutnya adalah, aku ingin melanjutkan perjalanan hidupku disebuah sekolah yang diimpikan banyak orang di Indonesia, namanya MAN Insan Cendekia. Aku tau MAN IC dari sahabatku, teman seperjuanganku, sekaligus rival terberatku yg tersayang.. Aku dan ke-7 temanku yang lain berlomba untuk mendapatkan sebuah tiket kesana. Hingga akhirnya Allah berkehendak bahwa hanya aku dan Sarah yg Allah beri kesempatan menuju test tulis.. Kalau kalian tanya bagaimana perasaanku? I’ll answer “I have no words”, bayangkan, haruskah aku berbahagia, ketika sahabat2ku, teman2ku, saudara2ku bersedih, kecewa, ataupun memendam tangis. NO. Aku justru ingin kita berdelapan sama-sama diberi Allah kesempatan masuk kesana To-ge-ther. Tapi apalah mau dikata. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.. dan Allah Maha Tahu apa yang terbaik..
Diakhir perjalananku mencoba menggapai tiket bertuliskan Man Insan Cendekia itu, Allah berkehendak bahwa yang terbaik untukku bukanlah menjadi santri IC.. Jujur, kenyataan itu pahittt... Sedih, kecewa, frustasi, oh tentu.. Tak usah aku beri tau pun kalian pasti sudah menebaknya, bukan? Ya, benar.. Tapi mau-tak-mau aku harus menelan pil pahit tersebut.. Aku harus bisa melanjutkan hidup. Sedih itu manusiawi, tapi aku harus bisa sadar dan bangkit.. Hingga akhirnya, Allah menggantikan luka ini dengan obat penyembuh luka yang tak ternilai harganya. Subhannallah Walhamdulillah Walaailaahaillallah Wallahuakbar Walaakhaula wallaquwwata illa billahil’aliyyil adzim..
Disaat aku menulis pengalamanku ini, Alhamdulillah aku sudah diberikan sebuah rahmat dari Allah. Allah telah menempatkan aku disebuah sekolah yang tak pernah sekalipun aku bermimpi akan melanjutkan kisah hidupku disini, SMAN 6 Cirebon. Dan Subhannallah tak tanggung-tanggung, Allah berikan aku bonus plusplus sehingga aku hanya akan menjalani hari-hariku 2tahun saja disini. Allahu Akbar.
Teman, percayalah, Allah pasti berikan yang terbaik untuk setiap hamba-Nya.
Laa takhaf wa laa tahzan, Innallaha Ma’ana. | Jangan takut dan jangan sedih, Allah bersama kita.
Mulailah bermimpi, kawan. Namun ketika mimpi yg kita rencanakan itu belum Allah restui, jangan putus asa dan berhenti bermimpi.. Karena Allah pasti akan menggantikannya dengan yg lebih baik.
Ada satu quotes dari sahabat, teman seperjuangan sekaligus rival terberatku, Umrotun Nida, she said : “No matter how good our plan is, Allah always gives the best one”
 Terimakasih sudah membaca yaaJ semoga bermanfaat... Mohon maaf kalo ada kata-kata yg menyinggung hati.
Notes ini semata-mata hanya untuk berbagi pengalaman.
—Teruntuk teman2 Yance, dan teman2 seangkatan SMPN 1 Arjawinangun 2013/2014. Semangaaaat selalu yaaaaa.. Kita jemput masa depan kita yang Insya Allah lebih baik dari masa lalu kita. Bismillah. Terimakasih untuk segalanya, maafin sipa yg banyak salah ini yaaaa J
      With love, SipaJ



0 komentar:

Posting Komentar